Pengertian Debit dan Kredit Dalam Akuntansi
Pengertian Debit
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa
Latin credere, merupakan lawan dari debit. Kode perkiraan (akun) jenis
liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan bertambah nilainya jika
dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep
ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.
Pengertian Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin
debere, merupakan lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset
dan beban akan bertambah nilainya jika didebit, sedangkan liabilitas,
ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika didebit. Konsep ini dipakai
dalam pembukuan berpasangan.
Sejarah Singkat Munculnya Debit Dan Kredit Dalam Akuntansi
Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya
diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk
pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de
Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya
terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis yang menjelaskan
pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan
adalah “untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para
pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan
kredit (credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah
pencatatan berpasangan. Ia berkata, “Seluruh pencatatan harus
berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat seorang kreditor, maka Anda harus
membuat seorang debitor”. Tiga buku digunakan disini : sebuah
memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang
bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis,
Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan
buku.
Persamaan Dasar Akuntansi
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah catatan tentang perubahan unsur-unsur
dasar posisi keuangan perusahaan (Harta, utang, dan modal) akibat adanya
transaksi dan kejadian.
Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi
sistem berpasangan (double entry) artinya setiap perusahaan pada satu
akun akan mengakibatkan perubahan pada akun yang lain dalam jumlah yang
sama, yang dinyatakan dalam rumus persamaan dasar akuntansi, yaitu:
HARTA = UTANG + MODAL
• Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat
dinilai dengan uang yang terdiri dari Harta berwujud dan tak berwujud.
• Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai akibat adanya transaksi masa lalu.
• Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau hak pemilik atas perusahaan.
• Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi
• Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan pemberian jasa kepada pihak luar perusahaan.
• Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
Modal dapat berubah antara lain karena adanya pendapatan dan
beban.Pendapatan akan menambah harta dan modal perusahaan atauBeban
usaha akan mengurangi harta dan modal perusahaan.
Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengethui perubahan kekayaan
dalam perusahaan setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang
telah digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.
Pengaruh Transaksi Terhadap Persamaan Dasar Akuntansi
Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Pengaruh transaksi tersebut dapat menambah atau mengurangi
komponen keungan perusahaan yaitu, hartam utang, dan modal. Perubahan
komponen posisi keuangan pada persamaan dasar akuntansi dapat
dikelompokan sebagai berikut:
1. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat
perubahan harta yang diikuti dengan perubahan harta yang lain dalam
jumlah yang sama.
2. Setaip transaksi dapat mempengaruhi harta dan utang dalam jumlah yang sama.
3. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan modal dalam jumlah yang sama.
4. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah yang sama.
Pembahasan Rumus Aktiva Dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Aktiva pada perusahaan berupa kas, piutang, peralatan kantor, kendaraan,
mesin-mesin, bangunan, tanah dan sebagainya. Dalam memperoleh aktiva
tersebut, perusahaan memiliki dua kemungkinan sumber dana yaitu dari
modal pemilik atau pinjaman kreditor. Apabila harta tersebut dibeli
dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan, maka modal pemilik
dalam neraca akan bertambah sebesar harga aktiva tersebut. Tetapi
apabila harta tersebut dibeli dengan dana pinjaman dari kreditor, maka
jumlah hutang dalam neraca perusahaan akan bertambah sebesar harga
aktiva tersebut.
Oleh karena itu, jumlah total dari aktiva akan sama dengan jumlah total
pasiva. Nilai total aktiva yang selalu sama dengan nilai total pasiva
yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi adalah persamaan
yang menunjukkan jumlah harta kekayaan suatu perusahaan yang sama dengan
jumlah dari hutang dan modal perusahaan tersebut. Dengan formula lain
yang berarti jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan
jumlah hutang (kewajiban) sama dengan modal pemilik.
Aktiva (harta) = Kewajiban (hutang) + Modal
Aktiva (harta) – Kewajiban (hutang) = Modal
Persamaan Dasar Akuntansi tidak hanya mencatat transaksi berkaitan
langsung dengan aktiva, hutang dan modal saja. Persamaan Dasar Akuntansi
juga digunakan melihat pengaruh transaksi pendapatan, pengeluaran
biaya, dan prive yang dilakukan pemilik perusahaan terhadap akun-akun
aktiva maupun pasiva.
Persamaan Dasar Akuntansi menggunakan beberapa istilah-istilah yang
khusus dalam mencatat dan melaporkan transaksi atau aktivitas keuangan
yang dilakukan. Walaupun banyak istilah dalam akuntansi tersebut bukan
merupakan kata-kata yang asing bagi masyarakat pada umumnya tetapi tetap
saja digunakan dalam suatu istilah akuntansi.
Istilah Dalam Persamaan Dasar Akuntansi
1. Kas adalah alat pembayaran milik perusahaan yang siap digunakan, seperti uang tunai, cek kontan.
2. Piutang adalah hak perusahaan yang masih dibawa oleh pihak lain,
seperti tagihan kepada karyawan atas pinjamannya ke perusahaan.
3. Peralatan kantor adalah suatu alat yang dimiliki perusahaan dan
digunakan dalam kegiatan operasi jangka panjang, seperti kursi, meja,
komputer, LCD, telepon, printer.
4. Perlengkapan kantor adalah suatu bahan pelengkap aktivitas perusahaan
yang beroperasi dalam jangka pendek dan habis karena pemakaian, seperti
kertas, bolpoin, tinta.
5. Tanah adalah lahan yang berupa tempat suatu bangunan berdiri yang
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas usaha.
6. Bangunan adalah gedung permanen yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas usaha.
7. Kendaraan adalah alat transportasi yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam kegiatan operasi.
8. Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi.
9. Dividen adalah bagian dari laba usaha yang dibagikan pada pemilik perusahaan sebagai imbalan atas setoran modal pemilik;
10. Pendapatan atau penjualan adalah kenaikan suatu modal perusahaan yang timbul dari penjualan produk perusahaan.
11. Biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa,
dimana manfaatnya tersebut dinikmati dalam waktu lebih dari satu tahun
(jangka panjang).
12. Beban adalah pengorbanan ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa ,
dimana manfaatnya tersebut dinikmati hanya dalam waktu satu tahun saja
atau biaya yang tidak memiliki manfaat pada masa mendatang.
Akun
adalah catatan akuntansi tersendiri dari kenaikan dan penurunan aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik tertentu. Dalam bentuk yang paling
sederhana, akun terdiri atas tiga bagian : (1) nama akun, (2) sisi kiri
atau debit, (3) sisi kanan atau kredit. Oleh karena letak bagian –
bagian aku ini menyerupai huruf “ T ”, maka disebut denagn akun-T
(T-account). Akun-T adalah cara penyingkatan standar dalam akuntansi
yang membantu memperjelas pengaruh akuntansi pada
amsing – masing akun.
Untuk setiap transaksi debit harus terdapat jumlah kredit yang sama di
akun – akun tersebut. Kesamaan debit dan kredit menjadi dasar dari
Sistem pembukuan berpasangan (double – entry system) dalam pencatatan
transaksi. Sistem pembukuan berpasangan untuk menentukan persamaan
akuntansi menjadi jauh lebih efisien daripada prosedur plus/minus yang
di gunakan di BAB 1.
Langkah – langkah dalam Proses Pencatatan
Di hampir semua bisnis, langkah – langkah dasar dalam proses pencatatan mencakup :
1. Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun.
2. Memasukan informasi transaksi kedalam jurnal (buku pencatatan awal – Book of Original Entry).
3. Memindahkan informasi jurnal ke akun – akun yang tepat di buku besar (buku akun – akun).
Meskipun dimungkinkan untuk memasukan transaksi langsung ke akun – akun
tanpa menggunakan jurnal atau buku besar, tetapi hanya sedikit sekali
bisnis yang melakukannya.
Urutan peristiwa di dalam proses pencatatan dimulai dengan transaksi
diberikan oleh dokumen – dokumen bisnis, misalnya bukti penjualan, cek,
tagihan, atau pita mesin kas. Bukti ini akan dianalisis untuk menentukan
pengaruh transaksi pada akun – akun tertentu. Transaksi selanjutnya
dimasukan kedalam jurnal. Terakhir ayat jurnal dipindahkan ke akun –
akun yang telah ditentukan dalam buku besar. Langkah – langkah lain
dalam proses pencatatan akan di jelaskan pada bagian – bagian
berikutnya.
• Jurnal
Transaksi pada awalnya di catat secara kronologis di buku jurnal
(journal) sebelum dipindahkan ke akun – akun. Jadi, jurnal disebut
dengan buku pencatatan awal. Jurnal memberikan beberapa kegunaan yang
signifikan pada proses pencatatan :
1. Mengunkan pengaruh lengkap suatu transaksi pada satu tempat.
2. Mnyediakan catatan transaksi secara kronologis.
3. Membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah
debit dan kredit untuk setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.
• Buku Besar
Seluruh kelompok akun uang dimiliki sebuah perusahaan disebut dengan
buku besar (ledger). Buku besar menyimpan seluruh informasi mengenai
perubahan yang terjadi pada saldo akun – akun tertentu dalam satu
tempat. Prosedur pemindahan ayat – ayat jurnal ke buku besar disebut
pembukuan (posting).
• Neraca Saldo
Adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Biasanya, neraca
saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Akun – akun disusun menurut
urutannya dalam buku besar ; saldo debit ditampilkan pada kolom kiri dan
saldo kredit pada kolom kanan.
Tujuan dibuatnya neraca saldo adalah untuk membukikan (memeriksa) apakah
setelah pembukuan jumlah debit sama dengan jumlah kredit. Atau dengan
kata lain, jumlah saldo akun debit di neraca saldo seharusnya ama dengan
jumlah saldo atau kredit. Jika jumlah debit dan kredit tidak sam,
neraca saldo akan dapat digunakan untuk mencari letak kesalahan dalam
penjurnalan dan pembukuan. Selain itu, neraca saldo juga berguna dalam
pembuatan laporan keuangan, Seperti yang akan di jelaskan pada dua bab
berikutnya.
Langkah – langkah pembuatan neraca saldo adalah :
1. Mencantumkan nanma akun dan saldonya.
2. Menjumlahkan kolom debit dan kredit.
3. Membuktikan kesamaan kedua kolom
Proses Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses
kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi
keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas
transaksi dan kejadian yang sedikitnya sebagian atau keseluruhan
mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil pencatatan
tersebut. Akuntansi adalah suatu sistem informasi berdasarkan mana
pihak-pihak yang berkepentingan dalam usaha mengambil keputusan.
Informasi sebagai hasil dari akuntansi dibutuhkan oleh banyak pihak,
baik intern maupun ekstern. Pihak-pihak yang berkepentingan dan
membutuhkan informasi keuangan antara lain adalah manajemen, pemegang
saham, pegawai, debitur dan kreditur, bank, pemerintah, dan pihak-pihak
lain yang membutuhkan. Secara lebih teknis, akuntansi merupakan kumpulan
prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan
dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan, transaksi-transaksi yang
telah dilaksanakan perusahaan dan akhirnya menginterpretasikan laporan
tersebut.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang
digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai
transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk
pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi
persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak “dua perkiraan” dan
dicatat pada“dua sisi berlawanan” (Debet dan Kredit). Untuk itu dalam
akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut ini kelompok perkiraan
dan saldo normalnya :
No Jenis Account + - Saldo Normal
1 Aset/Harta Debit Kredit Debit
2 Utang/Liabilitas Kredit Debit Kredit
3 Ekuitas Pemilik/Modal Kredit Debit Kredit
4 Pribadi/Prive Debit Kredit Debit
5 Revenue/Pendapatan Kredit Debit Kredit
6 Beban Debit Kredit Debit
7 Biaya Debit Kredit Debit
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi
suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan,
pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam
masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan
jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang
sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan
pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat
sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang
dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas
bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal
penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran
kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka
selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala.
Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari
rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir
adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan
laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba,
laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi
pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan
informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk
mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai
kondisi yang diinginkan.
Jenis-jenis dokumen transaksi. Doumen transaksi dibagi menjadi dua, yaitu :
• Dokumen transaksi Intern, yaitu bukti transaksi yang berasal dan
dilakukan di dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah
Bukti memorial, bukti kas masuk, dan bukti kas keluar
• Dokumen transaksi Ekstern, yaitu bukti transaksi yang melibatkan pihak
luar perusahaan. Contohnya adalah Faktur, Nota kontan, Nota
Debet/Kredit, Cek, Bilyet Giro, dan Kuitansi.
1. Faktur: bukti Transaksi pembelian atau penjualan barang secara kredit.
2. Kuitansi:bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
3. Nota kontan: bukti transaksi suatu penjualan atau pembelian barang secara tunai
4. Nota debet: adalah dokumen transaksi pengembalian barang yang
telah dibeli dengan cara kredit atau pengurangan harga faktur karena
barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan.
5. Nota kredit: dokumen transaksi penerimaan kembali barang dagang
yang telah dijual dengan cara kredit atau pengurangan harga faktur
karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan
pesanan.
6. Cek: surat perintah tidak bersyarat kepada bank.
7. Bilyet giro: surat perintah kepada bank dari nasabah yang bersangkutan.
8. Memo: bukti transaksi intern yang digunakan untuk pencatatan antara
bagian manajer dengan bagian-bagian yang ada di perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar