Adapun ke-sepuluh (10) pertanyaan yang sering kali ditanyakan tentang e-commerce adalah:
- Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
- Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?).
- Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
- Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
- Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
- Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
- Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
- Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
- Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
- Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Apakah
e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
Umumnya orang
berfikir e-commerce adalah online shopping - belanja di, membeli barang melalui
Web.
Terus terang
Web shopping / online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari
belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok,
men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke
konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar
sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan
proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap supaya
dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar dalam
bentuk recehan -beberapa ribu / ratus rupiah - untuk mengakses content atau
game di Internet.
Transaksi
yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun
melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information
http://www.simbanet.com/ yang merupakan best seller adalah produk komputer,
produk konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio,
video, TV).
Dari
berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama
di amerika serikat tentunya. International Data Corporation http://www.idc.com/
memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce
berbagai barang senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun
2002. Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan sales
e-commerce sekitar US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan
Stanley Dean Witter http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan
melalui e-commerce pada tahun 2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.
Tentunya
bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak
US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi
lain - tampaknya yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita,
seperti kompas.com, detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun
community - yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis
ke bisnis.
Apakah
pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate
e-commerce?)
President
Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax Freedom Act
http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di setujui
oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian dan
lokal di amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet.
Artinya
bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone,
sebuah ide yang cukup gila barangkali - tapi akan sangat effektif bagi para
produsen barang / informasi karena usaha eksport yang mendatangkan banyak
devisa ke negara menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali - orang
akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih
murah.
Bagaimana
dengan Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi
orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat
intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin
banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan
pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara
sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.
Kalau saya
boleh saran, alangkah cantiknya negara ini kalau sebagian besar bangsanya bisa
menjadi produsen di Internet dan melakukan transaksi dagang / eksport ke
Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara
tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa
lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya - apakah ada
yang pernah berfikir bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya?
Pak Anshori dari UNILA http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal
ini. Masih banyak lagi hal-hal lain yang menarik yang hanya mungkin dilakukan
oleh orang Indonesia di Internet.
Seberapa
aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
Di media
massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan
tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di
Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.
Sebenarnya
sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai
sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya
menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu
kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga
merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di
jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para
pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Umumnya
pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce
mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu
kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di
restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 - setiap kali anda
membuang resi pembelian kartu kredit - anda sebetulnya telah membuka informasi
kartu kredit tersebut untuk dicuri.
Sejak versi
2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di
enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html,
sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi
data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key
encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat
apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL
digunakan https bukan http.
Pembuat
browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar
tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET)
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode
nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet - yang hanya dapat
membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit -
artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga
kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.
Terus
terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi
100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di
toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.
Bagaimana
cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
Saat ini
banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce
dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang
simple, murah hingga mahal dan kompleks.
Para
pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat
solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive
http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet creator seharga
kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk
menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan
jika meletakan halaman web tersebut di server Forman, mereka akan membantu
menangani pembayaran melalui CheckFree http://www.checkfree.com/.
Jika anda
sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda dapat juga menggunakan yahoo store
http://store.yahoo.com/ yang akan memungkinkan anda untuk membangun situs web
untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi
sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang di jual - yaitu
US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 / bulan untuk toko
dengan barang sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi
yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga diberikan oleh indosatcom sebuah
anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce. Salah satu
produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha kecil yang
hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com belum
terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll.
Tentunya
untuk solusi-solusi komplex yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara
berbagai proses transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang
berharga cukup tinggi di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat
seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.
Tampaknya
solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting yang dijalankan banyak
perusahaan termasuk indosatcom, AT&T http://www.ipservices.att.com/wss/,
MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE BBN Planet http://www.bbn.com/.
Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-commerce demikian dikatakan
oleh Karl Lewis dari Proxicom http://www.proxicom.com/ yang merupakan
perusahaan konsultan web yang mensetup situs e-commerce Day-Timer
http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil dan distributor-nya.
Adakah
standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for
e-commerce?)
Di samping
berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar
yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis.
Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: Electronic Data Interchange
(EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh
lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah
standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar
untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga
digunakan dalam corporate web site.
Open Buying
on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet
Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat
berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI
http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di
bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading
Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang
berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk
pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang
dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM,
Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open
Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan
Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah
profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan
merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna
tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
Secure
Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang
aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi
data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang
telah di publikasikan di public domain.
Secure
Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang
di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard,
sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama
kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
Truste
http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang
mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan
cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.
Istilah apa
saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
E-commerce
memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa diantara-nya adalah:
Digital atau
electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk
beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau
jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain.
Nomor tersebut, seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank
dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa
oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang,
seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan
transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat
dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.
Digital
money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran
elektronik di Internet. Yahoo http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/
Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/ mencatat
paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di Internet.
Disintermediation:
adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada saat perusahaan
yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan menjual secara
langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional - seperti toko dan
jasa mail order - akan kehilangan pekerjaan.
Electronic
checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash
http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan
mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM atau
telepon.
Electronic
wallet: Pola pembayaran - seperti CyberCash Internet Wallet
http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk
anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan
pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut.
Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet,
maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu kredit
akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic
wallet. Vendor browser pada saat ini telah berusaha untuk melakukan negosiasi
untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.
Extranet:
adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan
internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun
pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi
e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses
pemesanan hingga pembayaran.
Micropaymet:
transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu
rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.
Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan membuat revolusi di dunia
e-commerce. Contohnya ESPN SportsZone http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin
untuk membayar US$1 untuk mengaskses situs mereka selama satu hari - tanpa
perlu membayar penuh langganan bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar
pelanggan yang potensial tidak terlalu bersedia untuk bermain-main dengan
micropayment.
Bagaimana
cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small
businesses take advantage of e-commerce?)
Ternyata
bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga
banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, dan situs kacangan.
Seringkali
yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para
pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri
di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.
Sebuah
contoh sederhana yang bisa ditampilkan adalah Kevin Donlin seorang penulis dan
Web developer yang membuat Guaranteed Resumes http://www.gresumes.com/ di
Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini dia memperoleh sekitar 100 pendatang
setiap hari dan memperoleh sebagian dari pemasukannya dari bisnis penulisan
resume.
Keberhasilan
Donlin terletak pada keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya biasa yang
dibutuhkan. Server yang digunakan diletakan di ISP lokal, dan pelanggan
berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan
menggunakan swipe terminal yang dia sewa seharga US$30 / bulan - tapi tidak
perlu menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengambilkan dana dari kartu kredit.
Tentunya
masih banyak sekali cerita-cerita menarik seperti yang dialami oleh Kevin
tersebut.
Apa
penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to
e-commerce?)
Menurut
survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/ para pembeli /
pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat
menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan
sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar
betul.
Pelanggan
e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal
mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli
masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet,
mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana
cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka
di ambil oleh hacker.
Tampaknya
untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses
pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian
di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan
berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant
mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search
engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang
karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka
tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor
lebih murah.
Untuk sistem
bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap
ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik
bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan
untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi
bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk
sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier - hal ini merupakan
strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama
untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa
dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved,
padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi
operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant
mengatakan, "E-commerce is just like any automation - it amplifies
problems with their operation they already had."
Siapa yang
kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from
businesses moving online?)
Perusahaan
yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan,
tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail - terutama toko perangkat
lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan &
bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori
bisnis tersebut. Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/
prediksi penjualan di sales & tiket perjalanan melalui Internet akan naik
dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10 milyar di tahun 2001. Angka tersebut
merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket perjalanan di US.
Kalau Bill
Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (middleman). Kalau
buzzword sekarang ini adalah disintermediation
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss06.html, cara mengatakan bahwa
siapapun yang berada di antara pembeli dan penjual akan memperoleh masalah besar.
Akan tetapi jika kita melihat lebih lebih dalam lagi akan terlihat bahwa
sebenarnya e-commerce akan menciptakan pola perantara yang baru.
Cerita
sukses e-commerce, seperti amazon.com http://www.amazon.com/, sebetulnya
merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak
menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.
Tampaknya
e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai dalam proses
pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain. Kalau
tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan jasa
mereka lagi.
Bagaimana
masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Tampaknya
e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari
perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan
Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.
Dengan
perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar - banyak orang yang
berpartisipasi dalam berbagai interest group online - memperlihatkan pergeseran
pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke
kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur
Armstrong, sepasang analis dari McKinsey http://www.mckinsey.com/ sebuah
perusahaan konsultan manajemen internasional.
Masyarakat
virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool
http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa
melalui broker / perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan
tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada
vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang
sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo.
Masyarakat
virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di
perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk
yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan
masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar - sesuatu yang cukup
sulit dimengerti di dunia nyata.
Dalam
bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang
dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong
berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan
membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai
pelanggannya.
Where to Bet on Sports To Bet On Sports In Illinois
BalasHapusThe best sports 토토사이트 bet types aprcasino and 출장안마 bonuses available https://septcasino.com/review/merit-casino/ in Illinois. The most common sports betting options available. gri-go.com Bet $20, Win $150, Win $100 or