Rabu, 30 November 2016

CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Penerapan Sistem Informasi Manajemen atau yang disingkat SIM bisa dalam berbagai bidang. Berikut ini saya akan memeberikan contoh penereapan SIM di bidang Rumah Sakit.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
  1. SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
  2. SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual;model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan; dan suatu “database” (Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson).
  3. Management Information System is a spesifically designed communication system in which data are gathered, stored, analyzed, formulated, and reported to manager (Rakich-Longest-Darr).
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.
 Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit3-544x500
TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT ITU SENDIRI :
  1. lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit
  2. agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
  3. kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.
  4. meningktakan citra pelayanan rumah sakit.
MEKANISME KONTROL :
mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
  1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
  2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
  3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
  4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
  5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
  6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang    kesehatan    terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
  1. Development Master Plancetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.
  2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu      kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
  3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
  4. Teknologi Informasiketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
  • Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
  • Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.
  • Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan  kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
  • Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar.
Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti:
  1.  Sistems Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
  2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
  3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
  4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
  1. Rumah Sakit Vertikal
  2. Rumah Sakt Umum Daerah
  3. Rumah Sakit Umum Swasta
  4. Rumah Sakit Spesialist
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:
  1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
  2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
  3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
  4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
  5. Berubah-ubahnya kebijakan.
  6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
  7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
  8. dan lain-lain
SUMBER :
slurppsss.wordpress.com
annaindria.blogspot.com
http://www.doktergaul.com

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembanganini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari paramanajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis seperti terlihat pada Sebagai tambahan, juga dibahas mengenai dampak atau pengaruh etika
dan sosial dari sistem informasi.


Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Dalam suatu pemahaman yang sederhana Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang   menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

SIM juga dapat didefinikasn; sebagai jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (teritegrasi) dengan maksud memberikan informasi yang  bersifat intern maupun eksteran kepada manajemen untuk mengambil keputusan

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base



Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal.

Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen.

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
- aktivitas masukan (input),
- pemrosesan (processing),
- keluaran (output).

Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis. permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.

Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentukyang lebih memiliki arti.
Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer, di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya.
Komputer danperangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat,
dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai
sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi.
Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkatinstruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi.


Peran manajer Sistem Informasi

1. Menyelaraskan strategi bisnis dan SI secara dua  arah
2. Menciptakan hubungan yang efektif dengan  manajemen lini
3. Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan  sistem-sistem baru
4. Membangun dan mengelola infrastruktur
5. Meningkatkan keahlian organisasi SI
6. Mengelola kerjasama dengan pemasok
7. Membangun kinerja yang tinggi
8. Mendisain ulang dan mengelola organisasi SI




Peran Dulu

Peran Sekarang
80% pengetahuan teknikal
Berorientasi pada teknologi
Penekanan pada efisiensi
80% pengetahuan bisnis
Berorientasi pada manusia Penekanan pada kompetisi






Pengguna Sistem Informasi Manajemen

Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan  yaitu:

1.  Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);
merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasilingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi organisasi.

2..Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control);
yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.

3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)
merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan olehmanajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi.





Tipe Keputusan Manajemen

Pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakanmanajemen di dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran.
Tipe Keputusan manajemen :
         Keputusan terprogram (programmed decision) atau keputusan terstruktur (structured decision).
         Keputusan setengah terprogram (semi-programmed decision) atau keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision).
         Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) atau keputusan tidak terstruktur (unstructured decision).




Tipe Informasi
Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi:

·         Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)
1.    berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan: "Am I doing well or badly?" .
2.    berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.

·         Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)
1.    membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan: "What problem should I look into?" .
2.    membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

·         Informasi pemecahan masalah (problem solving information)
1.    merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahn yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan: "Of the several ways of doing the job, which is the best?"
2.    biasanya dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.






Sejarah SIM
Pada tahun 1960-an, sebagian besar perusahaan besar mengatasi kesulitan penerapan computer awal mereka. Hal itu terasa sulit karena organisasi-organisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima computer. Pengetahuan tentang computer dalam perusahan terbatas pada sebagian kecil spesialis informasi yang tidak memiliki pengalaman nyata dalam mngarahkan penerapan melalui langkah-langkah dari hidup system. Pencapaian berlangsung lambat dengan trial and error.
Pada masa-masa sukar itu computer diterapkab dengan cara yang sama seperti keydriven danpuncheed card machine dalam melaksanakan penglahan data, tugas SIA terdefinisikan dengan baik terutama dalam mempengaruhi departemen akuntansi perusahaan.  Penerapan computer pada intinya mengubah tata cara lama kedalam bentuk computer. Karena menejer kurang mengerti menegemen spesialis informasi memutuskan bahwa satu-satunya pemecahan adalah merancang dan menerapkan system yang menghasilkan informasi yang mereka fakir diperlukan menejer.. Setelah itu manajer menggunakan computer .Spesialis informasi padaakhitnya mempelajari dasar-dasar menejemen dan dan cra bekerja dengan menejer dalam merancang system informasi. SIM dirancang ulang sehingga lebih mendekati kebutuhan menejer dan SIM akhirnya menjadi suatu area aplikasi computer yang utama.



Definisi SIM
A.   Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai  dengan    kebutuhan yang serupa  (Raymond mcLeod, jr)

B.   Integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon B. Davis)
Elemen-elemen SIM :
1.    Hardware
2.    Software
3.    Procedure
4.    Database
5.    Personel


Tugas SIM :
Menyediakan informasi pemecahan masalah bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. (sekelompok Manajer)


Tujuan SIM :
Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit dapat disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).


Kelemahan SIM :
Kelemahan utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecag masalah perorangan.Sangat sering SIM tidak menyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu diidentifikasi dan diketahui.


Karasteristik SIM :
  1. SIM membantu manajer secara terstruktur.
  2. SIM dirancang untuk memberikan laporan operasional sehari-hari.
  3. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan.                          
  4. SIM membutuhkan perencanaan yang matang.


Keahlian Manajemen Dalam SIM

  1. Keahlian Komunikasi                               
Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajer lain ditingkat yang sama dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis.                                                                                           
2.    Keahlian Pemecahan Masalah
Manajer juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.


Pengetahuan Manajemen Dalam SIM

1.    Mengerti Komputer
Pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah komputer, memahami keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer (walau tidak perlu menjadi seorang programmer)
2.    Mengerti Informasi
Meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, di mana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.


Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatandan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintahPenyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksidari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnyaperaturan pemerintah

Pertanyaan seputar E-commerce

Adapun ke-sepuluh (10) pertanyaan yang sering kali ditanyakan tentang e-commerce adalah: Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e...